bertumpu pada ujung runcing menyusur jalanan
tanpa alas menerjang aspal
sesekali tersandung kerikil tajam
tanpa lampu, gelap gulita
berjalan berjalan dan terus berjalan
hingga tanpa sadar
semakin tumpul ujung tempatnya bertumpu
lelah pun makin terasa
sampai akhirnya, ia berada di persimpangan
tak tau arah
harus ke kanan, ke kiri, atau berbalik arah
dengan kondisi raga yang tak lagi sempurna
jiwa lapuk dimakan perjalanan
dan keputusan menunggu kepastian
No comments:
Post a Comment